Aku adalah Dewi. Seorang mahasiswi yang kini sedang
menjalankan studi di salah satu perguruan tinggi swasta. Ia anak yang selalu
ceria, tegar, selalu tersenyum seolah-olah hidup anak ini aman tentram dan
tidak pernah terbebankan dengan masalah apa pun. Tapi di balik keceriannya
gadis ini menyembunyikan banyak masalah dan kesedihan. Kesedihan tersebut
dikarenakan masalah anak ini dengan ibunya.
Pada suatu hari anak bertengkar
dengan ibunya, karena si ibu marah dengan anaknya dengan nada tinggi. Lalu si
anak terpancing emosi, sampai pada akhirnya si anak membentak ibunya pula
dengan nada tinggi, membuat si ibu sedih yang tak diungkapkan karena malu
terhadap anaknya. Tak ada maksud untuk menyakiti ibunya, ini sungguh tak disengaja.
Si anak memohon, “ibu tolong mengertilah”.
Perperangan selalu terjadi
dalam rumah pada anak dan ibu,.
Seperti biasa saat pagi hari
sianak berangkat kuliah.
Anak : “mamah berangkat
dulu. Assalamualaikum”!
Ibu : “hemp”!
Ya beginilah sifat ibu,
seperti biasa tidak pernah titip pesan untuk berhati2 dijalan. Berbeda dengan
Sang ayah.
Tiba dikampus. Saat itu si
anak akan melaksanakankan ujian dan melihat temannya sedang menelfon ibunya
untuk mendoakannya supaya ujiannya berjalan dengan lancar. Saat si anak
mendengar, sungguh sakit dan iri dengan mereka yang selalu harmonis dengan
orang tua nya.
Pada suatu hari si anak harus
dengan terpaksa pulang malam karna harus mengerjakan tugas untuk esok di sebuah
kos an milik temannya.
Saat tiba dirumah.
Ibu : “Mau jadi apa pulang malem begini,
emang ada kuliah sampe malem gini??”
Anak : “ngerjain tugas kelompok mah!”
Ibu : “alasan aja bisanya!”
Tanpa menjawab lagi si anak
bergegas masuk kamar dan menyegerakan Shalat.
Si anak selalu berfikir dan
berdoa “bantulah aku untuk meraih kesuksesan supaya ibuku bangga dengan ku,
Lunakan hati nya supaya ia selalu tenang. Aku janji padamu bu, aku akan membuat
mu bangga. Aku akan menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu dan menyegerakan
untuk bekerja supaya dirimu senang dengan apa yang aku lakukan. Aku akan
bahagia kan mu bu.
Ibu maaf aku yang selama ini
selalu membuat dirimu marah, aku tidak akan membuat dirimu malu dengan apa yang
aku lakukan, justru sebaliknya. Aku akan membuat dirimu bangga.
Aku takut kehilangan sosok seperti mu ibu.
Aku takut kehilangan sosok seperti mu ibu.
Love you mam .
0 komentar:
Posting Komentar